Selasa, 13 Desember 2011

Hanya kepada Rabb - mu lah Tempat Berharap

Sobat. ....
  • Untuk Kesekian Kalinya saudaramu mu ini membuktikan, bahwa berharap kepada Allah SWT tidak akan pernah kecewa...
  • Kuncinya adalah sholat dan sabar. Pernah terlintas dalam pikiran ini untuk berharap kepada makluknya (manusia), namun alhamdulillah Allah SWT memberi kekuatan kepada hati ini, untuk selalu istiqomah.

  • Allah tempat meminta segala sesuatunya, dan kepada Illah-mu lah kamu berharap
  • Kalau pun minta bantuan pada manusia, itu sebatas usaha kita untuk mewujudkan hajat yang kita inginkan, jangan lebih dari itu...... jangan sampai menjadikan kita menghamba kepada manusia.
  • Jangan "mendikte" allah Swt, "dengan cara apa DIA, mengabulkan doa kita"; karena ia Maha tahu yang terbaik untuk kita.
  • Kala kita di tipu daya oleh orang lain, sandarkan semuanya kepada Allah Swt, karena tipu daya Allah jauh lebih hebat dari tipu daya mereka
  • Setelah hajat kita dikabulkan, jangan lupa berdoa, supaya kita diberikan kekuatan untuk bisa bersyukur atas nikmat yang Dia berikan kepada kita.
Sobat,  semoga kalian semua diberi kesabaran dalam mewujudkan hajat dan menghadapi cobaan.....amien ya robbal alamin.




Jumat, 11 November 2011

Kapal itu semakin menepi.....
Mercusuar berkelap kelip..
Dermaga sudah kelihatan...
Jika tidak ada aral melintang ...
Akan merapat di tempat yang baru...
Amien ya Robbal'alamin

Senin, 28 Juni 2010

Jangan pernah menyesali keputusan yang diambil melalui pertimbangan...

Pagi itu, dengan sedikit berat hati, ku tinggalkan mereka orang-orang yang ku cintai..
yaa... untuk melaksanakan tugas,,,,(cie,,,)

sepertinya semua berjalan sesuai rencana,,,,yaa tapi rencana milik manusia, hak prerogatif milik Alloh Swt dong,,,
Kena longsor broo...(terhambat longsor maksudnya)padahal pesawat yang mo di tumpangi harus check in paling lmbat 9.30,,, kulirik jam baru 7,30. berarti masih ada waktu kurang lebih 2 jam utk chek in, dengan waktu tempuh normal 1 jam ke bandara, masih cukup waktu tentunya.

yaa... karena ini kondisi upnormal, macet mulai panjang..ditambah pengalaman pernah di tinggalkan penerbangan karena telat check in juga. ku putusakan naik ojek ke bandara ( sungguh pengalaman menurut saya mengesankan) tambah lagi cuaca dingin pagi hari. mengingat tiket yg akan hangus + harus nyampe cepet di jkt..semua jadi gak terasa.

nyampe di bandara sesuai harapan n rencana, 1 jam lagi dari jadwal keberangkatan,,gak lupa ucapan syukur tentunya,,

setelah setengah jam nunggu, eh,, ternyata travel yg tadi saya tumpangi nongol juga di bandara setengah jam dari keberangkatan, masih ada waktu utk check in...
menyesal,,?? tapi.. gak lah, karena saya telah ngambil keputusan dengan pertimbangan. dan tidak ada jaminan juga kalau saya tetap di travel pasti gak terlambat,,,

barangkali anda juga pernah mengalaminya dengan kejadian yang berbeda,,,
Jangan pernah menyesali keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan...
kalu pun toh keputusan tidak tepat..anda telah berbuat maksimal..

tapi pasti ada hikmahnya,,, setiap kejadian di setiap denyut kehidupan,,, bagaimana kita memaknai nya...

Minggu, 13 Juni 2010

Dinda Dimana ( by : Katon Bagaskara )

Dinda Di Manakah Kau Berada
Rindu aku Ingin Jumpa
Meski Lewat Nada
Kau Dengarkan Segenap Rasa Tertumpah
Mengalun Dalam Gitaku
Ngelangutkan Jiwa

Melangkah Dari Bayangan
Kala aku Pulang
Terkenang Kisah Kita Bersama

Mengingat Jalan Yang Panjang
Pernah Kita Tempuh
Namun Badai Memisahkan

Dinda Di Manakah Kau Berada
Rindu aku Ingin Jumpa
Meski Lewat Nada
Kau Dengarkan Segenap Rasa Tertumpah
Mengalun Dalam Gitaku
Ngelangutkan Jiwa

Berkhayal Tentang Dirimu
Telahkah Berubah
Sekian Waktu Jauh Dariku

Mereka-reka Rencana
Apa Kan Kita Buat
Bila Ada Perjumpaan

Dinda Di Manakah Kau Berada
Biar Kita Isi Malam
Menangis Tertawa
dan Sampaikan Kepada Langit dan Bintang
Sebentuk Cinta Yang Ada
kantetap terjaga..

Senin, 12 April 2010

Golongan Yang Benar Hanya Satu

‘Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu berkata, ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah menggambarkan sebuah garis lurus kepada kami, lalu bersabda, ’Ini adalah jalan Alloh’. Kemudian beliau membuat beberapa garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, ’Ini adalah jalan-jalan (yang banyak), pada setiap jalan ada syaitan yang mengajak kepadanya’. Kemudian beliau membaca ayat yang artinya, Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya…’” (Q.S. Al-An’aam: 153)

Teks hadits ini menunjukkan bahwa jalan kebenaran hanya satu. Dan persatuan adalah sumber kekuatan kaum muslimin yang dengan itulah mereka menjadi golongan yang menang. Lalu siapakah golongan yang menang itu? Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, ”Dan barangsiapa mengambil Alloh, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut [agama] Alloh itulah yang pasti menang.” (Q.S. Al Maa-idah: 56)<

Ayat ini secara gamblang menerangkan bahwa golongan yang mendapat jaminan kemenangan hanyalah yang berpegang teguh pada ajaran Alloh dan Rosul-Nya, bukan ajaran Karl Marx, Lenin, atau yang lainnya. Ini adalah pondasi dasar yang harus diketahui. Dengan demikian, tidaklah pantas bagi kita menerima begitu saja ‘ajaran orang’ tanpa menimbang terlebih dahulu apakah bertentangan dengan syari’at atau tidak. Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa kemenangan akan diraih apabila kita saling tolong-menolong, bukan dengan berpecah belah.
Karena perpecahan bukanlah rahmat, tetapi justru penyebab datangnya adzab/siksa Alloh, sebagaimana firman Alloh Ta’ala yang artinya, ”Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (Q.S. Ali Imran: 105)

Dan sebaliknya, salah satu nikmat Alloh adalah persatuan hati kita, sebagaimana firman Alloh yang artinya, ”Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali [agama] Alloh, dan janganlah bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Alloh, jadilah kamu orang-orang yang bersaudara…” (Q.S. Ali Imran:

Dikutip dari tulisan : Abu Muhammad indrajati

Rabu, 25 November 2009

Idul Adha

Idul Adha adalah simbol pengorbanan dengan penuh keikhlasan...walau mengorbankan yang paling dicintai sekalipun....seperti halnya yang dilakukan inspirator pengorbanan nabiyullah Ibrahim as.
ya allah anugrahkanlah kepada hambbamu ini hati yang dibekahi keihklasan hanya kepada-MU...sebagaimana Engkau anugrahkan kepada orang2 yang engkau cintai...

Kamis, 04 Juni 2009

KEPADA SEORANG KAWAN

Imam al-Qurthubi menyebut bahwa syarî’ah artinya adalah agama (ad-din) yang ditetapkan oleh Allah Swt untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan.[4], Makanya menurut Ibn-ul Manzhur syariat itu artinya sama dengan agama

Pengertian ad-din (agama) dalam pandangan Islam sangat berbeda dengan persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup, cara berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik, ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan.

kata addin disebutkan sebanyak 92 kali, yang meliputi pengertian penyerahan diri, pertaggungjawaban, fitrah untuk menyempurnakan tatanan hidup,tunduk dan patuh/taat. --> Q.S. Ali ‘Imran [3]: 19, Q.S. Az-Zumar [39]: 11-12), (Q.S. Al-Mukmin [40]:64-65), (Q.S. Ali ‘Imran [3]: 83), (Q.S. Al-Infithar [82]: 17-19), al-Rum:30).dll

JADI SYARIAH ITU ADALAH AGAMA. AGAMA DALAM ISLAM MELIPUTI SELURUH KEHIDUPAN ( cara hidup, cara berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik, ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan) "KAFFAH" ....TIDAK SEPOTONG-SEPOTONG.

sangat tidak adil rasanya kalau membandingkan SYARIAH dengan UPAH, karena ia bukanlah kata yang sepadan. karena persoalan UPAH sebagian kecil sekali yg diurus oleh syariah itu sendiri.

UPAH / HARGA = tujuan ??....atau alat..
rasulullah saw, mendorong umatnnya untuk kaya (HARGA), para sahabat beliau adalah para praktisi ekonomi yg tidak terbantahkan dalam sejarah.
bahkan dari 10 sahabat beliau yang dijamin masuk syurga hanya ali bin abi talib yang tergolong miskin, 9 lainnya adalah orang2 kaya.

tapi mereka adalah orang2 besahaja, kesederhanaan adalah pilihan sadar mereka bukan karena mereka miskin. ITU KARENA MEREKA TIDAK MENJADIKAN "HARGA" MENJADI TUJUAN.
kedengaranya klise saudaraku... itu karena kita hidup dizaman yang membuat kita tidak merdeka......bahkan untuk berfikir merdeka saja sudah tidak sanggup, karena kita terbelenggu. belenggu itu haya bisa dilepaskan dengan dinnul islam karena islam itu adalah fitrah. berfikir merdeka adalah berfikir dalam fitrah.

Allohua'lam bisawab